Mengapa Rasulullah Menganjurkan Memakai Parfum

Mengapa Rasulullah Menganjurkan Memakai Parfum Parfum atau wewangian merupakan campuran aroma yang dirancang untuk mengharumkan tubuh, pakaian, ruangan, atau objek tertentu. Data China Nabi Muhammad, sosok mulia yang menjadi teladan bagi umat Islam, secara jelas menyatakan kesukaannya terhadap wewangian.

Banyak dari kita menyukai dan menggunakan parfum saat akan melaksanakan shalat atau dalam aktivitas sehari-hari. Namun, beberapa dari kita mungkin tidak sepenuhnya memahami tujuan dari menggunakan parfum itu sendiri. Meskipun keringatnya harum, Rasulullah tetap memakai wewangian. Mengapa demikian?

Dalam salah satu hadis yang diriwayatkan

عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حُبِّبَ إِلَيَّ مِنْ الدُّنْيَا النِّسَاءُ وَالطِّيبُ وَجُعِلَ قُرَّةُ عَيْنِي فِي الصَّلَاةِ

“Dari Anas, ia berkata, Rasulullah bersabda: Di dunia ini aku menyukai wanita dan parfum, sedangkan shalat adalah penentram hatiku.” (An-Nasa’i).

Artinya: Diriwayatkan dari Anas, ia berkata, Rasulullah bersabda: Di dunia ini aku menyukai wanita dan parfum, sedangkan shalat Kocok Sdy adalah penentram hatiku. (An-Nasa’i).

Dalam hadis lain, disebutkan bahwa Nabi Muhammad memiliki aroma tubuh yang harum:

عَنْ ثَابِتٍ قَالَ أَنَسٌ مَا شَمَمْتُ عَنْبَرًا قَطُّ وَلَا مِسْكًا وَلَا شَيْئًا أَطْيَبَ مِنْ رِيحِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا مَسِسْتُ شَيْئًا قَطُّ دِيبَاجًا وَلَا حَرِيرًا أَلْيَنَ مَسًّا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

“Dari Tsabit, Anas berkata tidak pernah aku mencium aroma parfum ambar, misik, dan parfum yang lebih harum daripada keringat Nabi. Dan aku tidak pernah menyentuh sutra yang lebih lembut daripada menyentuh Rasulullah.” (HR. Muslim)

Artinya: Diriwayatkan dari Tsabit, Anas berkata tidak pernah aku mencium aroma parfum ambar, misik dan parfum yang lebih harum Kocok HK  daripada keringat Nabi. Dan aku tidak pernah menyentuh sutra yang lebih lembut daripada menyentuh Rasulullah. (HR. Muslim)

Dari kedua hadis ini

Dari kedua hadis ini, dapat dipahami bahwa memakai wewangian adalah salah satu kesunnahan, sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad. Tujuannya adalah untuk menunjukkan kepada umatnya agar selalu berpenampilan bersih dan harum.

Lebih lanjut, saat memasuki hari Jumat, umat Islam dianjurkan untuk membersihkan diri dan memakai wewangian:

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ هَذَا يَوْمُ عِيدٍ جَعَلَهُ اللَّهُ لِلْمُسْلِمِينَ فَمَنْ جَاءَ إِلَى الْجُمُعَةِ فَلْيَغْتَسِلْ وَإِنْ كَانَ طِيبٌ فَلْيَمَسَّ مِنْهُ وَعَلَيْكُمْ بِالسِّوَاكِ

“Dari Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda, ‘Hari ini (Jumat) adalah hari raya yang dijadikan Allah SWT untuk umat Islam. Siapa yang ingin melaksanakan shalat Jumat, hendaklah mandi, memakai wangi-wangian kalau ada, dan menggosok gigi (siwak).'” (HR Ibnu Majah).

Artinya: Hari ini (Jumat) adalah hari raya yang dijadikan Allah SWT untuk umat Islam. Siapa yang ingin melaksanakan shalat Jumat, hendaklah mandi, memakai wangi-wangian kalau ada, dan menggosok gigi (siwak). (HR Ibnu Majah).

 

Dari sini, kita dapat menyimpulkan

Dari sini, kita dapat menyimpulkan bahwa menggunakan wewangian yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad akan memberikan kesan bersih, suci, dan nyaman bagi diri sendiri dan orang lain. LIVE DRAW SGP Bahkan, dengan memakai wewangian, seseorang dapat mendapatkan pahala karena telah berusaha membuat orang lain senang dan merasa nyaman ketika berada di dekatnya.

Tentu saja, parfum yang digunakan harus bebas dari kandungan alkohol yang berlebihan. Keputusan Muktamar NU ke-23, di Solo, menyatakan bahwa minyak wangi (parfum) yang dicampuri alkohol, apabila campurannya digunakan untuk menjaga kebaikan atau pengawetan parfum, maka hal tersebut dimaafkan (ma’fu).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *